Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Oraganisasi Kemasyarakatan, ormas merupakan organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela.

Didirikan berdasarkan kesamaan aspirasi,  kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang  berdasarkan Pancasila.

Ormas merupakan sebuah elemen yang sudah tidak bisa dipisahkan lagi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Jumlah dan keberadaannya pun telah menjamur di mana-mana, bahkan sampai menyentuh angka ratusan ribu. Pemuda Pancasila tentu hanya satu di antara sekian banyak ormas yang ada di Indonesia.

Namun jika melihat faktanya di lapangan, walaupun ada banyak ormas di negeri ini, hanya ada beberapa yang banyak dikenal oleh masyarakat. 

Nahdlatul Ulama

Biasa dikenal dengan sebutan NU, yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia, didirikan pada 31 Januari 1926 atau 16 Rajab 1344 H.

Pendirian organisasi ini sendiri tidak lepas dari peran besar KH. Hasyim Asy’ari. Lewat pesantren, NU pun berkembang pesat di kalangan masyarakat Indonesia.

Untuk menegaskan prinsip dasar NU, KH. Hasyim Asy'ari merumuskan Kitab Qanun Asasi (prinsip dasar) dan I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah.

Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam Khittah NU, yang dijadikan dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan, dan politik.

Muhammadiyah

Juga sebuah organisasi Islam besar di Indonesia, yang didirikan lebih awal dari NU yakni pada 18 November 1912 atau 8 Dzulhijjah 1330 H.

Nama organisiasi ini sendiri bisa diartikan sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW. Sementara itu, pendirinya adalah KH. Ahmad Dahlan atau yang biasa disebut Muhammad Darwis.